Musik Tradisi: Anggapan Kuno dan Problematikanya By Asril Gunawan

        Musik dan tradisi jika dipahami secara alur memiliki dua kata dan konotasi yang berbeda, apa itu musik dan apa itu tradisi?. Persoalannya adalah di sini penulis tidak akan membahas terminologi dari keduanya, melainkan ia disikapi sebagaimana sesuatu yang diasosiasikan ke dalam musik tradisi. Artinya, jika diasosiasikan sebagai musik tradisi kemungkinan juga adanya musik modern (sebagai perbandingan) yang secara karakteristik dan estetika sangat berbeda. Hal tersebut sekaligus menggiring opini kita sebagai generasi penerus kemana akan berpihak ?. Secara substansi musik tradisi merupakan produk kebudayaan, di dalamnya merepresentasikan nilai-nilai, adat istiadat, norma, hingga keberadaannya sangatlah disakralkan bagi masyarakat pendukungnya. Musik dalam konteks kebudayaan telah mengisyaratkan adanya sifat yang dinamis dan terus berkembang, demikian juga masyarakatnya yang meliputi seniman sebagai pelaku kreatif.

        Di sisi lain, kontinuitas musik tradisi dalam perkembangannya, telah meruang dan mewaktu, hal ini membuktikan keberadaan  musik tradisi mampu diwariskan secara generasi ke generasi, dari masa silam hingga masa kini, khususnya musik tradisi di Kalimantan Timur di era millenial. seiring perkembangan zaman, dikenal dengan era millenial, globalisasi, modernisme, atau apapun namanya, benturan budaya tidak dapat dihindari. Kesadaran akan meruang dan mewaktu akan terus berjalan, berputar, siring perkembangan pola pikir masyarakatnya. Konteks di atas memberikan gambaran bahwa persoalan musik tradisi sangatlah kompleks, ia terikat oleh ruang dan waktu. Kenyataan ini, musik tradisi dalam ruang dan watu di era millennial, dihadapkan pada pilihan antara ancaman dan kontinuitas musik tradisi di Kalimantan Timur. 

        Menyikapi persoalan tema "Musik Tradisi: Anggapan Kuno dan Problematikanya", adalah hal menarik untuk menjadi bahan kritik sekaligus ruang kontemplasi. Peirbahasa mengatakan "Ada asap ada api" yang secara konsekuensi logis menunjukkan adanya persoalan kausalitas yang terkait pada peristiwa waktu. Sebagaimana disebutkan bahwa musik tradisi dalam pandangan kuno bisa jadi ada pandangan kekinian. Hemat penulis, Anggapan kuno sendiri sebenarnya tidak berarti sesuatu yang tida dapat diproduksi atau produktif lagi khususnya sebagaimana musik tradisi. Artinya anggapan kuno agar tidak membias perlu menjadi batasan terkait kuno yang bagaimana ?.

        Pemahaman musik tradisi: Anggapan kuno, ini diperlukan mindset dalam mendudukkan kuno dalam konteksnya. Anggapan kuno ke dalam konteks masa lalu dengan masa kini bisa jadi memiliki arah pandang dan orientasi yang berbeda. Menurut kamus KBBI definisi kuno dapat diartikan sebagai sesuatu yang lebih lama (dari zaman dahulu); dahulu kala. Merujuk definisi di atas, maka musik tradisi dalam anggapan kuno tentu saja kuno bukanlah menjadi problematikanya dikarenakan bahwa sifat dan konteksnya sesuai pada masa lalu.

        Pandangan maupun kritik di atas, sebenarnya akan semakin menggiring opini kita bilamana sebuah persoalan musik tradisi dalam anggapan kuno dilihat ke dalam konteks kekiniannya. dalam anggapan kuno dilihat ke dalam konteks kekiniannya. Konsep meruang dan mewaktu sebagaimana telah disinggung sebelumnya disebutkan saat ini zaman telah berkembang, pola pikir dan cara pandang masyarakat khususnya seniman juga berubah. Prinsipnya adalah di era millenial harusnya menjadi wadah pengetahuan dan informasi terhadap kita untuk memahami atau mempresepsi musik tradisi itu berekembang (tidak kuno).

        Musik tradisi yang berkembang tidak berarti mengabaikan esensi estetiknya, akan tetapi musik yang bekembang itu adalah musik yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan zamannya (tidak kuno). Anggapan kuno dalam konteks kekinian pun juga menjadi pilihan dan semua kembali kepada keluwesan mindset kita. Menurut Purba (2007: 2) musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan berbagai unsur-unsur di dalamnya bersifat kolot, kuno atau ketinggalan zaman. Namun, musik tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat. sebagai contoh, di era millenial sesuatu yang dianggap kuno justru seharusnya menjadi hal luar biasa, jikalau dilandasi keinginan untuk berinovasi dan kreatif.

        Penutup. Penulis beranggapan, seiring pekembangan zaman saat ini, problem musik tradisi tidak pada anggapan kekunoannya melainkan berada pada titik krisis mitos dalam budaya masyarakat. Meskipun itu terkesan paradigmatik namun sejauh ini kemunduran dan majunya musik tradisi tidak terlepas oleh peran mitos yang berkembang di masyarakat khususnya di Kalimantan Timur.

        Kesimpulannya adalah, mengamati gejala yang berkembang tentang musik tradisi: Anggapan Kuno dalam pendekatan diagnosa sesungguhnya bukanlah virus yang membahayakan atau dikhawatirkan, sebaliknya virus sesungguhnya berada pada krisis mitos di sini adalah upaya dalam membangkitkan semangat budaya musik tradisi melalui "Pencapaian Mitos Menuju Realita".

Ambillah papan bawalah paku,

Pakul dipukul dengan tembaga,

Maafkan salah kata-kataku,

Namanya juga manusia biasa


SALAM BUDAYA .............

Samarinda, 14 Februari 2020

 

Komentar

Postingan Populer