MANAJEMEN PERTUNJUKAN SENI MUSIK TRADISI: PENDEKATAN TATA KELOLA SENI MODERN NGUSIK #3

 

Abstrak

 

Pembahasan ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bagaimana manajemen pertunjukan musik tradisi 2) Mendeskripsikan bagaimana manajemen pertunjukan musik modern 3) Mendeskripsikan kemungkinan praktik manajemen pertunjukan musik modern diterapkan pada manajemen pertunjukan musik tradisi. Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan diskusi share to share oleh pembawa acara dengan seorang narasumber Mahasiswa Pasca Sarjana program studi tata kelola seni. Hasil pembahasan nantinya akan diperoleh seputar pengetahuan mengenai bagaimana memanajemen suatu pertunjukan seni musik tradisi dengan menggunakan praktik manajemen tata kelola seni modern.

Kata kunci : pelaku seni, kesenian tradisi, manajemen pertunjukan


Abstract

 

This discussion aims to 1) Describe how traditional music performance management is 2) Describe how modern music performance management is 3) Describe the possibility of modern music performance management practices being applied to traditional music performance management. This activity is a share-to-share discussion activity by the presenter with a resource person for Postgraduate Students in the art management study program. The results of the discussion will be obtained about knowledge about how to manage a traditional music performance using modern art governance management practices.

Key words: performers of the arts, traditional arts, show management


LATAR BELAKANG

 

Kebudayaan populer lahir dengan memberi pengaruh signifikan terhadap praktik kesenian tradisi di Indonesia. Kesenian tradisi dalam praktik awalnya dilakukan dengan praktik-praktik ritual kebudayaan kini merambah panggung-panggung modern dengan perubahan sikap dan perilaku dalam pelaksanaannya. Pelaku seni tradisi di kota-kota heterogen bergerak dalam bentuk paguyuban seni, contohnya paguyuban kesenian tradisi Jawa, Dayak, Kutai, Bugis, Banjar dll.

Pada era modern pelaku seni tradisi dihadapkan pada permasalahan antara tetap mempertahankan keaslian seni tradisinya atau melakukan penyesuaian-penyesuaian agar tetap mampu berjalan berdampingan dengan kebudayaan populer. Walapun secara fakta di lapangan beberapa kesenian tradisi cenderung mulai ditinggalkan oleh masyarakat sebab laju perubahan sikap dalam kebudayaan masyarakat begitu dinamis.

Adaptasi yang dilakukan oleh pelaku seni tradisi cenderung terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok kesenian tradisi yang mengatasnamakan “seni untuk seni” dan “seni untuk bertahan hidup. Kedua hal tersebut bersifat relatif dan tidak dapat dicari benar dan salahnya. Dalam wacana yang dibangun terhadap reportase ini tidak akan membahas salah dan benar akan tetapi secara khusus membahas bagaimana praktik kesenian tradisi yang dilakukan oleh seniman khususnya musik tradisi memanajemen pertunjukan seni secara independen sehingga tugas pelestarian dan eksistensi tetap terjaga sebagaimana mestinya yang diharapkan oleh kelompok-kelompok atau pelaku seni musik tradisi.

Orientasi pelaku seni musik tradisi pada era modern ini cenderung secara dominan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, job dan event-event tertentu sehingga eksistensi pelaku seni musik tradisi ini tetap dapat muncul di permukaan.

Dibandingkan dengan pelaku seni modern, pelau seni tradisi menghadapi problematika yang cenderung berbeda, telah disinggung sebelumnya bahwa masyarakat secara terstruktur akan lebih menyenangi konser-konser musik modern dibandingkan dengan acara-acara kesenia tradisi. Hal ini disebabkan oleh cara manajemen kesenian pelaku seni modern cenderung lebih maju dibandingkan dengan manajemen kesenian tradisi.

Pembahasan ini bertujuan untuk; 1) Mendeskripsikan bagaimana manajemen pertunjukan musik tradisi; 2) Mendeskripsikan bagaimana manajemen pertunjukan musik modern; 3) Mendeskripsikan kemungkinan praktik manajemen pertunjukan musik modern diterapkan pada manajemen pertunjukan musik tradisi. Manfaat pembahasan ini secara praktis meningkatkan kesadaran dalam usaha pelestarian musik tradisi dengan menghilangkan kecenderungan terhadap ketergantungan terhadap hal-hal di luar keutuhan kesenian tradisi itu sendiri.


Komentar

Postingan Populer